Rabu, 26 Februari 2014

JANUARI ku


Matahariku tak kunjung datang.
Langitku selalu tampak murung.
Awanku menangis berhari-hari.
melihat bumi begitu carut marut.
akhir januari ini terasa berat bagi kami.
kami masyarakat yang tertimpa bencana akibat ulah tangan manusia.
bencana tahunan yang tak terpecahkan.
pemerintah yang hanya merancang anggaran-anggaran yang gagal terwujud.
politikus politikus yang hanya mengobral 'janji-janji palsu'.
ya, aku bilang janji palsu.
karena pada kenyataannya saat seperti inilah kesempatan bagi mereka
di tahun DEMOKRASI ini (katanya)
tahun 2014 tepatnya 9 April 2014 di TPS 5 menit menentukan 5 tahun.
Sekarang, sebelum tanggal itu
para politikus mengambil Opportunity cost nya lewat masyarakat yang terkena musibah.
lewat bantuan-bantuan yang mereka sebar sampai pelosok negeri yang sedang di landa bencana.
tampaknya, itu bantuan yang ikhlas dari dalam diri masing-masing politikus.
tapi batinku berkata "ada udang di balik batu".

yaah,,aku dan masyarakat berbaik sangka dan menerimanya dengan suka cita.
berharap pemimpin Impian yang seperti fatamorgana tak kunjung adanya.


#edisi bongkar tulisan 

Rabu, 19 Februari 2014

Ori bin Spontan

TANPA JUDUL

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atau lebih singkatnya UMY adalah satu perguruan tinggi swasta yang berada di desa Kasian kecamatan Bantul. Desa yang dulunya kata dosen ekonomi mikro ku si.. desa yang awalnya desa tertinggal. Tapi dengan adanya UMY ini desa atau lebih tepatnya penduduknya bisa “menyesuaikan” diri dengan keadaan mahasiswa yang semakin melonjak tinggi di setiap tahunnya.
                Dengan berdirinya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, para penduduk setempat dapat berpikir lebih, khususnya dalam perekonomian. Disisi ekonomi, penduduk dapat berkreatifitas untuk mensejahterakan hidupnya. Banyak dari warga yang membuka kos-kos an, warung makan, tempat foto copy dan lain sebagainya guna memenuhi kebutuhan hidupnya dan memenuhi kebutuhan hidup para mahasiswa. Dengan begitu terciptalah hubungan tibal balik yang baik antara warga desa setempat dengan para mahasiswa.
                Tak ada gading yang tak retak. Peribahasa yang pas untuk mengungkapkan sebuah keadaan. Keberadaan UMY yang memberikan berjuta – juta rupiah juga memberikan banyak dampak negatif dari juta an rupiah itu. Adanya perbuatan kejahatan yang semakin masyhur di kalangan mahasiswa dan warga masyarakat sendiri membuat titik hitam di antara 2 golongan ini.
                Memang, segala yang menghasikan kebaikan itu pasti ada syaitan-syaitan yang menghasut para manusia untuk berpihak padanya. Ada sebagian manusia yang tetap taat dan berjalan lurus sesuai hati nuraninya, dan ada manusia yang melenceng dan mengingkari hati nuraninya sendiri. Manusia yang taat pasti banyak mengambil manfaat dari sebuah kehidupan dan manusia yang dusta pasti banyak merugikan orang lain. Semua tergantung diri sendiri menyikapisuatu hal.  
                 
Hhehe, ini sebuah karya tulis original bin spontan yang aku tulis waktu kuliah Apresiasi Komputer di PUSKOM-A.

HAHA.. aneh, awalnya mau cerita UMY . . . wah, sampe ke mana-mana.

okey, sekian dari saya.. tsumma salam Wassalamu'laikum waromatullahi wabarokatu.

!9 Feb 2014.
langsung posting hehe