TANPA JUDUL
Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta atau lebih singkatnya UMY adalah satu perguruan tinggi swasta yang
berada di desa Kasian kecamatan Bantul. Desa yang dulunya kata dosen ekonomi mikro
ku si.. desa yang awalnya desa tertinggal. Tapi dengan adanya UMY ini desa atau
lebih tepatnya penduduknya bisa “menyesuaikan” diri dengan keadaan mahasiswa
yang semakin melonjak tinggi di setiap tahunnya.
Dengan
berdirinya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, para penduduk setempat
dapat berpikir lebih, khususnya dalam perekonomian. Disisi ekonomi, penduduk
dapat berkreatifitas untuk mensejahterakan hidupnya. Banyak dari warga yang
membuka kos-kos an, warung makan, tempat foto copy dan lain sebagainya guna
memenuhi kebutuhan hidupnya dan memenuhi kebutuhan hidup para mahasiswa. Dengan
begitu terciptalah hubungan tibal balik yang baik antara warga desa setempat
dengan para mahasiswa.
Tak
ada gading yang tak retak. Peribahasa yang pas untuk mengungkapkan sebuah
keadaan. Keberadaan UMY yang memberikan berjuta – juta rupiah juga memberikan
banyak dampak negatif dari juta an rupiah itu. Adanya perbuatan kejahatan yang
semakin masyhur di kalangan mahasiswa dan warga masyarakat sendiri membuat
titik hitam di antara 2 golongan ini.
Memang,
segala yang menghasikan kebaikan itu pasti ada syaitan-syaitan yang menghasut
para manusia untuk berpihak padanya. Ada sebagian manusia yang tetap taat dan
berjalan lurus sesuai hati nuraninya, dan ada manusia yang melenceng dan
mengingkari hati nuraninya sendiri. Manusia yang taat pasti banyak mengambil
manfaat dari sebuah kehidupan dan manusia yang dusta pasti banyak merugikan
orang lain. Semua tergantung diri sendiri menyikapisuatu hal.
Hhehe, ini sebuah karya tulis
original bin spontan yang aku tulis waktu kuliah Apresiasi Komputer di PUSKOM-A.
HAHA.. aneh, awalnya mau cerita
UMY . . . wah, sampe ke mana-mana.
okey, sekian dari saya.. tsumma salam Wassalamu'laikum waromatullahi wabarokatu.
!9 Feb 2014.
langsung posting hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar